Kaki bengkak tergolong keluhan yang sering dilontarkan oleh ibu hamil (75% wanita hamil biasanya mengalami edema pada trimester akhir). Pembengkakan yang umumnya terjadi pada bagian tungkai dan mata kaki ini biasanya mulai muncul pada bulan ke-8 kehamilan, tapi beberapa ibu hamil mengalaminya pada bulan ke-6. Pengumpulan dan tertahannya cairan dalam jaringan tubuh (akibat adanya perubahan hormon) adalah hal umum yang menyebabkan pembengkakan. Kurangnya aktivitas pada ibu hamil bisa menjadi pencetusnya. Pembengkakan pada kaki dan mata kaki tanpa ada gejala lainnya dianggap sangat normal. Umumnya edema/kaki bengkak yang normal tidak menimbulkan akibat apa-apa kecuali rasa tidak enak dan pegal-pegal.
Penyebab Kaki Bengkak
Berdasarkan catatan medis, penyebab kaki bengkak saat hamil adalah kecenderungan tubuh menahan cairan. Dan, selama masa hamil, tubuh mengunci cairan 30% lebih banyak dari yang dilakukannya dalam kondisi normal. Keberadaan cairan ini diperparah dengan kondisi rahim yang semakin hari semakin bertambah besar. Karenanya, pembuluh darah balik di bagian kaki akan tergencet sehingga arus balik darah ke jantung terganggu. Dengan kondisi tersebut, cairan macet dan tertimbun di bagian kaki. Kondisi kaki bengkak saat hamil ini biasanya terjadi pada trimester tiga kehamilan, yakni 7 bulan ke atas.
Tips Mencegah Kaki Bengkak saat Hamil
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba untuk mencegah pembengkakan saat hamil:
- Jangan menggunakan celana ketat.
- Berbaringlah miring ke kiri guna memperlancar aliran darah tubuh bagian bawah.
- Tinggikan kaki saat duduk di kursi atau berbaring dengan mengganjal bantal supaya sirkulasi darah menjadi lancar.
- Jangan memangku beban yang berat saat duduk karena dapat menghambat sirkulasi darah.
- Hindari berdiri dan duduk terlalu lam
- Rendam kaki dalam larutan garam yang hangat supaya kaki lebih rileks
- Lakukan pemijatan ringan sesekali dengan losion atau minyak urut khusus yang hangat, usapkan pada kaki dari arah lutut ke pangkal paha.
Bila pembengkakan terjadi sampai ke derah intim sebaiknya Ibu segera memeriksakan diri ke dokter supaya memperoleh perawatan intensif, gejala ini termasuk tidak wajar dan harus segera diantisipasi, berbeda dengan pembengkakan akibat sirkulasi darah dan cairan tadi.