Penyakit Herpes, Penyebab, Penularan dan Cara Mengobati

Apabila anda mengalami penurunan imunitas seluler maka virus herpes dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes. Virus penyebab penyakit Herpes ini dapat memperbanyak diri dengan wujud bintil2 kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulit. Herpes bisa menjalar kebagian tubuh yang lain akibat garukan atau gesekan yang menyebabkan virus herpes bisa menjalar keseluruh tubuh. Untuk itu mari kita bahas tentang Penyakit Herpes, Penyebab, Penularan dan Cara Mengobatinya.

Penyebab Herpes
Setiap orang memiliki peluang untuk mengalami penyakit herpes. Penyakit ini bisa muncul dengan gejala maupun tidak. Penyebab herpes adalah virus yang berkembang dengan memanfaat material sel makhluk hidup lainnya untuk berkembang. Orang yang sistem kekebalan tubuhnya menurun sangat memungkinkan tubuhnya dijadikan inang bagi virus herpes.

Penyakit ini dibagi atas herpes simpleks dan herpes zoster. Herpes simpleks memiliki dua jenis virus yaitu HSV-I dan HSV-II. Bagian tubuh yang diserang kerap mengenai area mulut. Jika menginfeksi kemaluan dapat menyerang vagina dan penis yang biasa meluar lewat hubungan intim. Kulit menjadi sangat gatal dan selaput lendir memerah.
Sementara untuk herpes zoster, penyebabnya adalah virus Varicella zoster. Virus ini juga menimbulkan cacar air. Gejala yang khas adalah muncul banyak gelembung kecil terutama di punggu dan hanya di salah satu sisi tubuh yang melewati daerah persyarafan tertentu. Benjolan gelembung terasa nyeri. Kalau sampai pecah dapat terinfeksi oleh bakteri.
Pada herpes simpleks, diagnosis dilakukan dengan tes yang bernama tes TORCH (Toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan Herpes Simpleks Virus Tipe II). Tes tersebut dapat memastikan sejauhmana seseorang positif terkena herpes. Bisa juga tes dilakukan dengan mengambil sampel darah. Kala ada infeksi virus dalam darah akan ditemukan antibodi yang bekerja melawan antigen asing dalam tubuh. Dari situ nantinya bisa dilihat benda asing apakah yang sudah masuk ke tubuh.

Penularan Penyakit Herpes
Jika sudah positif dijangkiti herpes, sebaiknya penderita melakukan pencegahan agar tidak menular ke orang lain. Virus herpes bisa berpindah tempat pada saat berhubungan intim tanpa kondom (mesti tidak efektif 100 persen), bersentuhan kulit dengan penderita, memakai barang bersama dengan penderita herpes, dan sebagainya.
Penyakit herpes sering bersifat laten. Pada saat tubuh memiliki kekebalan tubuh yang lemah, virus bisa sewaktu-waktu bangkit dan menginfeksi sehingga membuat kulit melepuh. Setelah itu, virus kembali “tertidur”. Hingga saat ini belum ada obat yang secara tuntas menghabisi virus Herpes

Pengobatan Penyakit Herpes
1.    Pengobatan luar
Untuk pengobatan luar ini anda dapat menggunakan bedak atau salep. Bedak atau salep tersebut dapat meredakan gatal yang muncul akibat penyakit herpes dan juga sebagai langkah pencegahan agar anda tidak menggaruknya. Pengobatan dari luar dapat anda lakukan dengan mudah dengan bantuan cattombud dan efeknya akan langsung terlihat, apakah ada perubahan yang terjadi pada radang di kulit anda atau tidak. Salep yang dianjurkan untuk herpes adalah salep acyclovir yang dapat dengan mudah anda temui di pasaran.
2.    Pengobatan dari dalam
Selain melakukan pengobatan luar, cara mengobati herpes juga harus anda lakukan dari dalam tubuh. Karena seperti yang anda ketahui bahwa penyakit herpes dapat menimbulkan demam dan juga nyeri. Untuk itu, anda dapat minum obat penurun panas atau penghilang nyeri seperti parasetamol atau anda juga sangat dianjurkan untuk minum obat acyclovir oral sehingga pengobatan dapat berjalan optimal.

Selain dengan cara mengobati herpes di atas, anda juga dapat lakukan dengan menggunakan umbi tumbuhan dewa merah yang masih segar tanaman ini dapat anda gunakan baik untuk pengobatan luar maupun dalam. Di mana untuk pengobatan dalam dapat anda lakukan dengan langkah perebusan sedangkan untuk pengobatan luar dapat anda lakukan dengan penumbukan dan menempelkannya pada bagian kulit yang terkena herpes. Selain umbi tumbuhan dewa merah tanaman lidah buaya juga bisa digunakan sebagai obat herpes dengan cara menempelkan daging dari tumbuhan tersebut ke luka herpes.

Mers Cov, Pencegahan Dan Pengobatan

Penyakit akibat virus ini baru-baru menggegerkan Timur Tengah dan dunia pada umumnya. Puluhan meninggal karena infeksi virus. Apa sebenarnya penyakit yang disebut MERS Cov ini?
MERS CoV

Pengertian MERS – CoV
MERS – CoV adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompokCoronavirus (Novel Corona Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi. Virus SARS tahun 2003 juga merupakan kelompok  virus Corona dan dapat menimbulkan pneumonia berat akan tetapi berbeda dari virus MERS CoV.

MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan s/d berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid. Median usia 50 tahun (range 2-94 tahun). 61 % kasus laki – laki. Kasus dengan Ko-morbid

Cara penularan MERS-CoV
Virus ini dapat menular antar manusiasecara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan.

Kemungkinan penularannya dapat melalui :
1. Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
2. Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

Negara yang terserang
Ada 9 negara yangtelah melaporkan kasus MERS CoV (Perancis, Italia,Jordania, Qatar, ArabSaudi, Tunisia, Jerman, Inggris dan Uni EmiratArab). Semua kasus berhubungan dgnegara di TimurTengah (Jazirah Arab),baik secara langsung maupun tidak langsung.

Jumlah kasus
Sejak Sept 2012 s/d 01 Agstus 2013 jumlah kasus MERS-CoV yg terkonfirmasisebanyak 94 kasus dan meninggal 47 orang (CFR 50 %). Hingga saat ini belum ada laporan kasus di Indonesia.

Pencegahan dan Pengobatannya
Belum ada vaksin yang tersedia. Pengobatan anti viral yang bersifat spesifik belum ada, dan pengobatan yang dilakukan tergantung dari kondisi pasien.


Pencegahan dengan PHBS (pola hidu bersih dan sehat), menghindari kontak erat denganpenderita,menggunakan masker,menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit.

Pendapat WHO
Pernyataan WHO tanggal 17 Juli 2013 pada pertemuan IHR Emergency Committee concerning MERS CoV menyatakan bahwa MERS CoV merupakan situasi serius dan perlu perhatian besar namun belum terjadi kejadian darurat kesehatan masyarakat  health.liputan6.com

Mengethui Geala Penyakit Arthritis dan Cara Mencegahnya



Mengethui Geala Penyakit Arthritis dan Cara MencegahnyaArthritis adalah istilah umum yang berarti peradangan dalam sendi. Bersama peradangan ditandai dengan kemerahan, kehangatan, bengkak, dan nyeri di sendi.

Rheumatoid arthritis adalah jenis arthritis kronis yang biasanya terjadi pada sendi pada kedua sisi tubuh (seperti tangan, pergelangan tangan, atau lutut). simetri ini membantu membedakan rheumatoid arthritis dari jenis lain arthritis.
Selain mempengaruhi sendi, rheumatoid arthritis kadang-kadang dapat mempengaruhi kulit, mata, paru-paru, jantung, darah, atau saraf.
Mengethui Geala Penyakit Arthritis dan Cara Mencegahnya
Gejala rheumatoid arthritis meliputi:
Nyeri sendi dan bengkak,Kekakuan, terutama di pagi hari atau setelah duduk untuk waktu yang lama kelelahan

Rheumatoid arthritis pada semua orang berbeda. Bagi beberapa orang, gejala itu berkembang secara bertahap selama beberapa tahun. Di satu sisi, rheumatoid arthritis mungkin berlangsung dengan cepat, sementara orang lain mungkin memiliki rheumatoid arthritis untuk jangka waktu terbatas dan lambat.

Rheumatoid Arthritis, Bagaimana Mempengaruhi Tubuh ?
Setelah sistem kekebalan tubuh dipicu, sel-sel kekebalan bermigrasi dari darah ke sendi-sendi dan jaringan bersama lapisan, disebut sinovium. Ada sel-sel kekebalan menghasilkan zat peradangan. Peningkatan jumlah sel-sel dan zat inflamasi dalam sendi menyebabkan iritasi, mengenakan bawah tulang rawan (bantalan bahan pada akhir tulang), dan pembengkakan serta radang selaput sendi. Radang selaput sendi merangsang untuk menghasilkan cairan sendi yang berlebihan di dalam sendi.

Sebagai tulang rawan bawah, ruang antara tulang menyempit. Jika kondisi memburuk, tulang bisa bergesekan satu sama lain.
Sebagai lapisan sendi yang mengembang, hal itu mungkin menyerang ke, atau mengikis, tulang yang berdekatan, yang mengakibatkan kerusakan tulang yang disebut sebagai erosi. Semua faktor ini menyebabkan bersama menjadi sangat sakit, bengkak, dan hangat saat disentuh.

Demikianlah informasi tentang Mengethui Geala Penyakit Arthritis dan Cara Mencegahnya yang bisa saya bagikan pada artikel kali ini. terima kasih atas kunjungan anda, semoga bermanfaat. cek juga cara mengobati sakit gigi secara tradisional

Mengenal, Mengantisipas serta Cara Mengobati Penyakit Diabetes

Tips Kesehatan - Darah berfungsi mengantarkan gula dalam bentuk glukosa yang sangat dibutuhkan oleh setiap organ tubuh. Penyakit gula atau Diabetes Melitus (DM) timbul akibat berlebihnya kadar gula dalam darah. Bila keadaan ini berlangsung lama (kronis) maka akan meyebabkan berbagai komplikasi pada mata, ginjal, syaraf, dan pembuluh darah. Untuk mengukur kadar gula dalam darah dapat dilakukan dengan suatu alat pengukur kadar gula darah yang sekarang cukup mudah didapatkan.

Kadar gula normal dalam darah :
kadar glukosa sewaktu : 110 - 200 mg/dl
kadar glukosa darah saat puasa : 110 - 126 mg/dl
kadar glukosa 2 jam setelah makan (75 gram glukosa) : 140-200 mg/dl

Apa Penyebab Diabetes?
Sebenarnya terdapat 2 macam kategori diabetes ditinjau dari efek yang ditimbulkan oleh berlebihnya glukosa terhadap kadar hormon insulin. Hormon insulin adalah suatu hormon yang berfungsi untuk mengantarkan glukosa pada organ yang membutuhkannya. Kategori tersebut adalah Diabetes Melitus tipe 1 dan Diabetes Melitus tipe 2.
“TipsPada Diabetes Melitus tipe 1, Keadaan berlebihnya kadar gula (glukosa) dalam darah ini dapat menyebabkan rusaknya sel-sel dalam organ yang menghasilkan hormon insulin. Sehingga kadar insulin dalam tubuh terganggu. Untuk itu diberikan penambahan insulin melalui suntikan dan biasanya penderita akan tergantung pada pemberian insulin tersebut seumur hidupnya.
Untuk Diabetes Melitus tipe 2, kadar hormon insulin dalam tubuh normal namun pada proses transport glukosa dan penangkapannya di organ mengalami penurunan sehingga glukosa akan menumpuk dalam darah.

Resiko Diabetes
Kelompok dengan resiko tinggi untuk menderita diabetes antara lain :
usia > 40 tahun
obesitas (kegemukan)
tekanan darah tinggi
riwayat keluarga dengan diabetes melitus
riwayat kehamilan denngan berat badan bayi > 4000 gram
riwayat diabetes melitus dalam kehamilan
adanya dislipidemia (tingginya kadar lemak dalam darah seperti kolesterol)
Gejala klinis

Awalnya penderita akan mengeluhkan gejala yang cukup khas seperti : sering haus, sering lapar, sering buang air kecil pada malam hari, lemas, berat badan turun (kurus saja atau pertumbuhan kurang). Sedangkan gejala lain yang sering dikeluhkan antara lain kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria atau rasa gatal pada kemaluan wanita. Kadar gula yang sangat tinggi dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan keluhan borok atau luka yang susah sekali untuk sembuh

Pengobatan Diabetes
Pengobatan pada Diabetes melitus jangka pendeknya adalah untuk menghilangkan gejala/keluhan sedangkan jangka panjangnya adalah untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Selain dengan obat untuk menurunkan kadar gula dalam darah, penderita juga harus memperhatikan sekali diet (makanan sehari-hari) dan latihan jasmani (olahraga). Khusus untuk penderita Diabetes tipe 1 penderita harus selalu menyuntikan hormon insulin secara teratur dangan dosis tertentu dibawah pengawasan dokter.
Obat untuk menurunkan kadar gula yang umum dipakai adalah golongan sulfonilurea yang berefek merangsang pelepasan dan sekresi homon insulin seperti : klorpropamid, glibenklami, glipisid, glikasid, glikuidon, glimepirid, selain itu ada pula golongan biguanid yang berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah (obat ini banyak dipakai pada penderita diabetes yang gemuk) contohnya metformin dan golongan penghambat glukosidase yang berfungsi penurunkan penyerapan glukosa pada saluran cerna contohnya acarbose.